Maruarar Gelar Sayembara 8M Tangkap Harun Masiku, Ini Alasannya
Maruarar Gelar Sayembara 8M Tangkap Harun Masiku, Ini Alasannya/Foto: Freepik
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengadakan sayembara untuk menemukan buronan Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK), Harun Masiku. Tak tanggung-tanggung, hadiah yang ditawarkan pria yang akrab disapa Ara itu mencapai Rp8 miliar.
Harun Masiku adalah mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) yang menjadi tersangka kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.
Alasan Maruarar Gelar Sayembara Tangkap Harun Masiku
Politisi Gerindra, Maruarar Sirait mengungkapkan alasan dirinya membuat sayembara berhadiah Rp8 miliar dari uang pribadinya untuk mencari Harun Masiku yang merupakan buronan KPK.
"Saya sebagai warga negara tidak terima negara, bangsa ini kalah oleh koruptor seperti Harun Masiku,” ujar Maruarar Sirait pada Sabtu, (30/11/2024).
"Sudah waktunya rakyat terlibat. Pasang mata dan telinga. Dengan berkat yang Tuhan berikan kepada saya, saya tidak mau negara ini kalah oleh koruptor yang namanya Harun Masiku. Negara ini harus menang," lanjutnya.
Harun sudah hampir lima tahun berstatus buron.
"Kita berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?" kata Ara di Stasiun Manggarai, Rabu (27/11/2024).
Ara yang juga merupakan mantan kader PDIP ini menekankan bahwa sayembara tersebut untuk membuktikan tidak ada orang yang kebal hukum di Tanah Air.
"Orang itu kok hebat sekali sih? Berapa tahun enggak ketemu, enggak ada jejaknya."
"Nah, dengan sekarang kan isu ini terbuka lagi, hangat lagi. Tentu wartawan juga bisa cari bantuan, bisa dapat Rp8 miliar loh, kalau bisa nangkap,” ujar Maruarar.
Mendapat Dukungan Dari KPK
KPK menyatakan mendukung langkah Ara tersebut. Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, menilai apa yang dilakukan Ara merupakan upaya menegakan hukum NKRI.
"Kita patut mengapresiasi hal baik yang dilakukan oleh Pak Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia, untuk membantu melakukan penangkapan terhadap Harun Masiku melalui sayembara dengan memberi hadiah Rp8 miliar bagi yang menangkap Harun Masiku dalam upaya menegakkan hukum di NKRI," kata Johanis Tanak, Kamis (28/11/2024).
Tanak pun menganggap, Ara patut mendapatkan penghargaan dari negara karena sikapnya itu.
"Untuk itu sudah sepatutnya beliau diberi penghargaan oleh negara karena dari sekitar 281,6 juta jiwa penduduk Indonesia, hanya beliau yang mau mengorbankan hartanya agar pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan diri dapat ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum," tuturnya.
PDIP : Maruarar Cari Perhatian
Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Chico Hakim, menganggap langkah politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait menggelar sayembara tangkap Harun Masiku hanyalah mencari perhatian.
“Tujuannya, kan, hanya cari perhatian, gitu ya,” ujar Chico kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Ahad, 1 Desember 2024.
Chico enggan menanggapi lebih jauh soal sayembara bernilai Rp 8 miliar itu. Menurut dia, mestinya Maruarar sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) fokus mengurusi program kerja kementeriannya.
Selain itu melobi Kementerian Keuangan untuk mencairkan dana Rp 48 triliun untuk merealisasi program membangun tiga juta rumah bagi masyarakat. “Harusnya, kan, kesibukannya bagaimana caranya perumahan bagi rakyat miskin,ya, kan,” ucap dia.
Harun Masiku adalah tersangka kasus suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2017-2022, Wahyu Setiawan. Suap itu diduga agar Harun dapat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDIP menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal pada Maret 2019.
Namun Harun Masiku tak pernah hadir dalam pemeriksaan. Dia menjadi buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 17 Januari 2020.