Anak Kedua Nikita Willy Lahir dengan Water Birth, Begini Prosedurnya
Nikita Willy Lahirkan Anak Kedua dengan Metode Water Birth
Nikita Willy, aktris kenamaan Indonesia, baru saja menyambut kelahiran anak keduanya, Nael Idrissa Djokosoetono, melalui metode persalinan water birth di Amerika Serikat pada 15 Desember 2024. Dalam unggahannya, Nikita mengungkapkan kebahagiaannya atas kelahiran Nael yang kini telah menjadi bagian dari keluarga mereka.
Kelahiran ini menarik perhatian publik, terutama karena metode water birth yang dipilih Nikita. Metode ini jarang dilakukan di Indonesia karena berbagai alasan, termasuk risiko keselamatan. Lantas, apa sebenarnya water birth, dan mengapa metode ini kontroversial?
Apa Itu Water Birth?
Water birth adalah metode persalinan normal yang dilakukan di dalam air hangat, biasanya dalam bathtub khusus, dengan bantuan tenaga medis. Menurut dr. Muhammad Fadli, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi, prosedur ini bertujuan untuk memberikan pengalaman melahirkan yang lebih nyaman dan minim rasa sakit.
“Persalinan water birth biasanya dilakukan saat pembukaan aktif, mulai dari 4 cm ke atas, hingga bayi dilahirkan. Berendam dalam air hangat membantu mengurangi rasa sakit, mempercepat proses persalinan, dan mengurangi kemungkinan robekan perineum,” ujar dr. Fadli.
Air hangat dalam metode ini memiliki peran penting. Suhu air dijaga stabil pada 36–37 derajat Celsius, dan airnya diganti secara berkala setiap enam jam untuk mencegah risiko infeksi.
Manfaat Water Birth
Banyak ibu yang memilih water birth karena sejumlah manfaat yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Mengurangi rasa sakit: Air hangat membantu mengendurkan otot dan meredakan rasa sakit selama kontraksi.
Risiko Water Birth
Meski memiliki sejumlah manfaat, water birth juga membawa risiko yang signifikan. Di Indonesia, metode ini bahkan tidak direkomendasikan oleh banyak rumah sakit. Salah satu alasannya adalah risiko keselamatan yang tinggi baik bagi ibu maupun bayi.
Menurut dr. Fadli, ada beberapa potensi bahaya yang perlu diperhatikan:
“Di Indonesia, water birth sudah tidak diperbolehkan di rumah sakit karena risiko seperti pneumonia, asfiksia, dan aspirasi cairan,” jelas dr. Fadli.
Pilihan Nikita Willy untuk melahirkan melalui water birth di Amerika Serikat menyoroti perbedaan pendekatan medis antara negara-negara. Meski menawarkan kenyamanan dan pengalaman unik, metode ini tetap harus dipertimbangkan dengan matang, terutama dari segi risiko yang mungkin terjadi.
Bagi ibu hamil yang tertarik mencoba water birth, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis berpengalaman dan memastikan semua langkah keamanan terpenuhi. Apapun metode yang dipilih, keselamatan ibu dan bayi tetap menjadi prioritas utama.